Senin, 04 Oktober 2010

KONFLIK SOSIAL DALAM KELUARGA (PENGARUH PERCERAIAN ORANGTUA)

Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan sesama manusia. Ketika saling berinteraksi, selalu diwarnai dua hal, yaitu konflik dan kerjasama. konflik adalah bagian dari kehidupan manusia.pada dasarnya setiap manusia tidak ada yang tidak memiliki konflik,karena itu tidak ada masyarakat yang steril dari realitas konflik.Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi.salah satu konflik yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah konflik sosial dalam keluarga.

salah satu konflik sosial yang terjadi dalam keluarga adalah mengenai perceraian. perceraian yang terjadi antara orang tua sangatlah berpengaruh terhadap anak. anak menjadi merasa kurang percaya diri dalam bergaul bahkan bila mereka salah langkah mereka akan terjerumus kejalan yang salah. Seorang anak akan mengalami gangguan dalam berhubungan dengan lawan jenis karna mereka memiliki latar belakang gambaran yang buruk dengan keluarga. Kurang lebih setengah dari kasus prceraian dalam keluarga melibatkan anak-anak. Pada umumnya setelah peristiwa perceraian, anak-anak masih mengalami depresi dan memiliki masalah perilaku yang berkaitan dengan problem perceraian orangtua. Tetapi tidak semua anak mengalami hal seperti itu. Tidak sedikit anak korban perceraian dapat hidup lebih sukses dan dapat menyesuaikan diri dengan baik ketimbang anak-anak yang memiliki keluarga lengkap. Perceraian biasanya lebih mempengaruhi anak-anak yang masih muda dan anak laki-laki cenderung lebih mudah jatuh dibanding anak perempuan. Anak laki-laki cenderung lebih berprestasi buruk ketimbang anak perempuan dan lebih sering berkelahi. Tapi pada dasarnya semua tergantung dengan masing-masing orang, tidak semua anak korban perceraian memiliki latar belakang yang kurang baik .

8 komentar:

Denis firmansyah on Senin, 04 Oktober 2010 pukul 22.57.00 WIB mengatakan...

bagus ko :)

Unknown on Senin, 04 Oktober 2010 pukul 22.58.00 WIB mengatakan...

Bagus say, tapi masih kurang banyak. Coba deh tambahin contohnya secara langsung, dan juga pemaparan dr berbagai narasumber, misalnya psikolog atau guru BP SMA hehehe. Goodluck ;)

Ria Malindasari on Selasa, 05 Oktober 2010 pukul 07.58.00 WIB mengatakan...

bagus ko.. tapi bener tuh, coba dipakein contohnya. pasti akan jadi lebih lengkap

Odz-R on Selasa, 05 Oktober 2010 pukul 17.34.00 WIB mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Odz-R on Selasa, 05 Oktober 2010 pukul 17.35.00 WIB mengatakan...

Hmm ....
No comment :D :D

H E T O O N G on Selasa, 05 Oktober 2010 pukul 20.59.00 WIB mengatakan...

wah bagus

syifa rizky amanda on Rabu, 06 Oktober 2010 pukul 20.41.00 WIB mengatakan...

thx ya buat masukannya , semoga kedepannya bisa lebih bagus :)

Unknown on Jumat, 08 Oktober 2010 pukul 16.22.00 WIB mengatakan...

bagus yangs..

Posting Komentar

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( :-p =))

 

Syifa Blog {Syifa Rizky Amanda} Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting